Saya itu paling ngga bisa memasak. Beruntung punya suami dan anak2 yang nggak pernah protes rasa masakan saya ^^
"Mama hobinya memasak ya? " tanya Icha suatu pagi
Saya menggeleng sambil pasang ekspresi lucu. Manyun.
"Kenapa? Tapi Mama sering memasak.. " tanya Icha lagi
"Mama memasak karena terpaksa hiks hiks... " saya mencoba melucu lagi. Kemudian saya dekati dia. Mencoba lebih serius saya bilang, bahwa ibu memang harus memasak untuk keluarganya.
Next time, dia sering memuji masakan saya.
"Hmmm enaaak..!"
"Masakan Mama lezaaaat...!"
"Hmm kakak suka rasa masakan Mama....!"
Dan masih banyak lagi stok kata pujian yang lain.
Itu semua diucapkannya dengan antusias dan tulus. Padahal saya hanya membuatkan semur telor ceplok ( icha bilang smurf telor :D ) atau nasi goreng.
And another time, ketika tetangga depan punya hajat khitanan, anak2 diundang untuk syukuran. Berbeda dengan teman-temannya yang lahap menyantap gulai kambing dan penganan lain, Icha hanya makan buah dan cemilan kering. Ketika saya tanya, " kenapa kakak tadi ngga makan ? "
" Kakak suka makan masakan Mama "
Hmm... hati ibu mana yang ngga meleleh dikasih jawaban seperti itu :')
0 Komentar
Haloo, terima kasih sudah membaca ! Jika kalian mempunyai pertanyaan terkait artikel ini, silakan drop pertanyaan di kolom komentar, bukan melalui media sosial. Jangan gunakan profil 'unknown' ya .. ( maaf banget niih, komentar 'unknown' dan meninggalkan link hidup tidak saya tampilkan )