Lagi berasyik masyuk sama setrikaan, tiba-tiba... fiuufuuufufufu bunyi siulan si andro ngagetin saya. Ternyata ada pesan masuk di grup whatsapp ummi. Dari Ummu Akhtar
"Umm... afwan malam-malam.. kalau gondongan itu obatnya apa ya? "
Saya melirik jam dinding di pojokan. Eiya, sudah hampir jam 12. Ga terasa, kirain masih jam 10 aja. Gosokan saya geser dulu. Nyempetin balas wa nya ummu Akhtar.
Tapi sebelum balas saya ngobrol dulu sama mbah Gugel. Nge klopin pengetahuan saya sama ilmu kedokteran nya si mbah. Oke, udah klop. Sekarang bisa kasih masukkan ke ummu Akhtar. Beneran to, selain saya gak ada ummahat lain yang kasih respon. Maklum.. jam-jam segini mata lagi kelet-keletnya. Respon dari ibu-ibu lain paling cepet masuk menjelang subuh. Mungkin habis pada QL. Saya sendiri, habis lelah menyetrika trus ketiduran sampai hampir setengah 6... huwaaaa...... ><
Grup chatting, bukan hal baru lagi buat kita. Semua orang pasti punya. Entah itu grup alumni sekolah, grup pekerjaan, grup keluarga besar, grup teman antar jemput anak sekolah atau grup online shop. Hari gini... siapa coba yang ngga punya grup di smartphone nya?
Tapi ngomongin grup, entah itu BB grup, WA grup atau yang lainnya, biasanya hanya anget-anget kotoran ayam ( saya sih belum pernah pegang kotoran ayam, ini cuma ikut-ikutan istilah doang :D ). Rame di awal habis itu sepi, antara ada dan tiada. Contohnya nih, grup saya dengan teman-teman kuliah. Awal grup dibentuk rame. The big 3 pertanyaan yang saling dilontarkan adalah :
○ tinggal dimana?
○ kerja dimana?
○ anak berapa?
Pertanyaan, sudah merid apa belum, tidak lolos the big 3 karena pertanyaan ini termasuk jarang ditanyakan. Penyebabnya (kemungkinan) adalah semua sudah sadar umur. Rata-rata umur seginian kan sudah pada merid. Kalau lulus D3 tahun 2001 , waktu itu umur 21-23 , maka tahun 2013-2014an kira-kira umur berapa ya? *ambilkalkulator*
Udah deh ngomongin umurnya. Pamali katanya. Perempuan paling ngga suka kalau dibahas soal umur.
Balik tentang grup chat tadi, setelah puas tanya-tanya hal pribadi, biasanya grup hanya akan berfungsi untuk kirim-kirim gambar dan cerita lucu ( kadang-kadang menjurus p*rn*) . Betuulll ?
Lalu satu persatu anggota meninggalkan grup dengan alasan hp error lah, lemot lah dsb. Betuulll lagi?
Tapii .. Grup wa UMMI ini beda sodara-sodara! Boleh deh, semua grup saya dihapus asal jangan grup yang ini. Apa bedanya? Di grup ini, dijamin tidak ada postingan yang sia-sia. Tidak ada gambar-gambar tidak sopan. Tidak ada gibah menggibah. Dan setiap hari selalu diisi dengan motivasi perbaikan diri. Saling bertanya dan memberi informasi.
Banyak ilmu dan manfaat yang saya dapat setiap hari melalui grup Ummi. Begitupun saya rasa dengan member yang lain. Pernah kejadian nih.. dulunya grup ummi ini kan di bbm grup, berhubung salah satu anggota yang "dituakan" bermasalah dengan bbm dan hanya memakai whatsapp, serta merta grup pindahan juga, dari bbm ke whatsapp. Beberapa teman yang belum pakai whatsapp pun bela-belain download supaya bisa tetap tersambung di grup Ummi.
Subhanallah...
Terbukti ya bahwa media sosial tak sepenuhnya negatif. Semua tergantung dari siapa dan bagaimana menggunakannya.
0 Komentar
Haloo, terima kasih sudah membaca ! Jika kalian mempunyai pertanyaan terkait artikel ini, silakan drop pertanyaan di kolom komentar, bukan melalui media sosial. Jangan gunakan profil 'unknown' ya .. ( maaf banget niih, komentar 'unknown' dan meninggalkan link hidup tidak saya tampilkan )