Tidak pernah terbersit sedikitpun dibenak saya dulu, bahwa suatu hari nanti saya akan menjadi seorang blogger. Nggak ada ceritanya, jaman doeloe, ada anak kecil kelahiran tahun 80 an ditanya,
"Apa cita-citamu, nak...?"
"Blogger....!"
Dijamiiiin, ngga ada... Hehhee. Pasti jawaban yang lazim waktu itu dokter, guru, pegawai bank, dan semacamnya.
Lalu, bagaimana ceritanya bisa 'tersesat' di dunia blogger yang mengasyikan ini?
Dulu saya karyawati bank. Awam banget dengan dunia tulis menulis. Pegang laptop cuma untuk urusan kerjaan. Upload foto sesekali di medsos.
Kemudian oleh teman saya, sebut saja Agung, saya dikenalkan dengan blog gratisan dengan platform blogger.
Blog pertama saya bernama www(dot)mama-sibuk(dot)blogspot(com). Panjang beneer ya.. Tapi pas lah buat saya yang waktu itu sibuk kerja pergi pagi pulang malam demi mencari seember berlian.
Diam-diam, saya ketagihan nge blog. Rajin ke kantor bawa laptop dan modem, bukan untuk kerjaan tapi untuk nge blog ( sstt, jangan bilang - bilang ya...). Proses itu terjadi sekitar pertengahan tahun 2010.
Dari awal sampai beberapa tahun kemudian postingan di blog masih seputar celotehan anak. Nggak sengaja saya mengenal mbak Alfa Kurnia, pemilik blog Pojok Mungil , dari sebuah milis parenting. Kemudian, lanjut mem follow twitter mbak Alfa. Dari postingannya di twitter, saya dikenalkan dengan Komunitas Emak Blogger.
Dari komunitas blogger itu saya mulai berinteraksi dengan blogger - blogger lain dan mengenal istilah blogwalking. Meskipun termasuk slow motion banget progres mge blog saya, sebab menginjak tahun ke enam, barulah ada niatan untuk menata blog lebih rapi. Mulai dari penggunaan domain berbayar, perubahan tema dan merapikan isinya. Kalau dibilang puas sih belum ya, masih sering mupeng lihat blog yang keren - keren gitu.
Seiring waktu, nge blog menjadi bagian dari hidup saya. Mulai pede menyandang predikat blogger ( walau selalu merasa newbie ). Saya semakin menemukan keasyikan tersendiri menulis di blog. Dan jika saya rasakan lebih dalam, 5 alasan ini yang membuat saya makin jatuh hati pada dunia blogging
Pertama, menulis di blog itu bebas berekspresi
Bebas menulis topik apapun yang saya sukai, Meskipun sebuah topik yang ujung - ujungnya cuma curhatan nggak jelas. Tulisan di blog bisa langsung tayang tanpa melalui seleksi ketat dewan redaksi. Ya iyalah, blog blog kita sendiri kan? Haha.. tapi disini saya menyadari perlunya self editing dan self sensoring. Nggak mau juga kan kalau blognya absurd kebanyakan curhatan gaje..?
Kedua, blog sebagai sarana berbagi
Jika ada amalan yang terus akan mengalir setelah kita tiada, salah satunya adalah dari manfaat ilmu yang kita sebarkan kepada orang lain.
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda,
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
Hal ini yang selalu menjadi motivasi dan spiritual paradigm saya saya dalam menulis blog. Saya berharap hal- hal baik yang saya tulis di blog ini bisa bermanfaat bagi orang lain.
Ketiga, blog sebagai media aktualisasi diri
Sebagai mamak - mamak anggota tim ex working mom yang rawan sekali mengalami sindrom galau pasca resign, blog ini sangat penting bagi saya sebagai media aktualisasi diri. Bagi saya menulis di blog ampuh sebagai terapi jiwa untuk menangkal perasaan inferior karena seringnya ketemu panci dan cucian kotor, wkwkk...
life as a blogger, kadang - kadang liputan event sampai malam |
Keempat, menulis di blog bisa menambah teman
Saling mengunjungi blog bisa menjadi ajang silaturahmi para blogger, dan biasanya menjadi sangat excited ketika bertemu di dunia nyata. Apalagi jika semakin sering bertemu di event blogger. Alhamdulillah, makin banyak teman setelah saya menulis di blog.
bertemu teman - teman sesama blogger di sebuah event selalu menyenangkan |
Kelima, menulis di blog bisa menjadi sumber penghasilan
Jujur kalau tentang monetize blog saya merasa belum maksimal.Tapi sejauh yang saya lakukan dengan blog, alhamdulillah pernah merasakan mendapatkan penghasilan melalui blog ini. Mulai dari free product dari goodie bag event, voucher - voucher belanja atau makan, fee untuk review produk dan bahkan yang nilainya menembus angka tujuh digit ketika menang lomba blog. Jadi bagi saya, menulis di blog juga merupakan salah satu upaya menjaga kesinambungan hidup agar tetap bisa belanja di olshop favorit tanpa mengurangi jatah belanja bulanan
salah satu berkah dari nge blog |
Ya, inilah 5 alasan yang rasa rasakan dari lubuk hati yang paling dalam mengapa saya menulis blog. Aslinya nggak cuma 5 sih, tapi minimal 5 ini yang mewakili.
#day1
#BPN30DayBlogChallenge
tulisan ini diikutkan dalam Blogger Perempuan Network 30 Day Blog Challenge
6 Komentar
Membaca 1 kata yang paling bikin saya bosan bacanya "PANCI" wkwkwkw.
BalasHapusI hate panci wkwkw
Bener banget ya mba, blog itu penyelamat banget bagi emak2 pasca resign hahaha
Bebas berkreasi daaann bisa datangin duit pula hahaha
Wkwkwk.. Menulis di blog bs menyelamatkan kita dari hidup hanya berkutat dengan panci...
Hapusiyaaa, aku oun sejak resign dua tahun lalu makin cinta dengan blogging. Bisa tetap eksis yaaa mbak setidaknya *eh hihihihi.
BalasHapusBtw temennya baik bangeeet ya,dibuatin, diisikan dududu sweet banget.
Betul mb ning, eksis is our middle name yak, hahaha... Iya itu temanku baiik banget, kalau sekarang musti kursus kan yaa...
BalasHapuswah..ternyata sama kek aku alasan suka nulis di blog Mbak..toss kita..
BalasHapussiapp toss dulu ah, makasih mba sudah mampir...
HapusHaloo, terima kasih sudah membaca ! Jika kalian mempunyai pertanyaan terkait artikel ini, silakan drop pertanyaan di kolom komentar, bukan melalui media sosial. Jangan gunakan profil 'unknown' ya .. ( maaf banget niih, komentar 'unknown' dan meninggalkan link hidup tidak saya tampilkan )