Apa kabar sahabat diarynovri ? Semoga sehat-sehat ya..
Kali ini saya ingin mengulas tentang kerajinan decoupage. Sudah tahu decoupage belum ?
Decoupage adalah seni kerajinan dengan cara memotong / menggunting dan menempel objek gambar pada media tertentu. Objek gambar biasanya berasal dari tisu khusus decoupage yang disebut servietten.
Decoupage adalah seni kerajinan dengan cara memotong / menggunting dan menempel objek gambar pada media tertentu. Objek gambar biasanya berasal dari tisu khusus decoupage yang disebut servietten.
Decoupage berasal dari bahasa perancis yaitu decouper , yang artinya memotong. Meskipun sudah lama populer, namun masih banyak yang kurang tepat dalam pengucapan kata decoupage. Pengucapannya bukan 'dekaupej' melainkan 'dei-koo-paazh' (deikupaazh)
Konon, decoupage memiliki sejarah yang panjang. Sejumlah tokoh ternama seperti Marie Antoinette, Madame de Pompadour, Lord Byron, Beau Brummel hingga Picasso pernah mempraktikan seni kerajinan ini.
Dilansir Decoupage.org, pada abad ke 12 para petani Cina menggunting kertas warna-warni dan menempelkannya untuk menghias jendela, lentera, kotak hadiah dan benda lainnya.
Namun, sumber lain juga menyebutkan seni gaya decoupage berasal dari Siberia Timur, di mana banyak makam di sana dihias dengan seni gaya decoupage.
Selain itu para pengrajin Jerman dan Polandia juga telah menggunakan seni potongan kertas ini untuk melakukan dekorasi selama beberapa abad. Para wanita dan anak-anak di Polandia, mengembangkan keterampilan melipat kertas berwarna dan memotongnya menjadi bentuk geografis, burung, hewan hingga bunga-bungaan sebelum menempelnya pada media tertentu.
Nah, di Indonesia sendiri seni decoupage juga berkembang pesat dan digemari banyak kalangan.
Umtuk membuat kerajinan decoupage, yang kita wajib mempunyai bahan-bahan sebagai berikut :
- Media
Ada banyak media yang bisa digunakan untuk membuat kerajinan decoupage. Bisa dari kayu, kaca, kaleng, produk anyaman pandan atau berbagai produk hasil olahan papan MDF.
- Servietten / Napkin / Tisu Decoupage
Di pasaran, ada dua jenis tisu decoupage yang beredar. Yaitu tisu made in China yang biasanya dijual dengan harga yang lebih murah antara kisaran 7000 per lembar. Dan tisu made in Europe, yang harga pasarannya lebih mahal, biasanya berkisar antara 10.000 - 12.000 per lembar
Tisu decoupage ini berukuran 30 x 30 cm, memiliki 4 sisi dengan gambar yang sama/simetris.
Sejauh yang saya amati, perbedaan tisu China dengan tisu Eropa juga terletak pada teksturnya. Tisu made in China biasanya rangkap 2 cenderung bertekstur lebih kasar dan tebal. Tisu made in Eropa memiliki rangkap 3, tekstur lebih lembut. Dari segi warna tisu made in China lebih cerah namun warnanya kurang soft, tisu made in Eropa memiliki warna yang lebih lembut.
- Cat acrylic
Cat acrylic untuk decoupage tidak terbatas pada merk tertentu. Kita bisa menggunakan cat acrylic apa saja. Jika menginginkan kualitas warna dan hasil yang bagus, tidak ada salahnya menggunakan cat acrylic yang mahal. Di banyak toko bahan craft, cat acrylic untuk decoupage biasanya dijual dalam kemasan berisi 100 ml dengan berbagai pilihan warna.
- Gesso
Gesso adalah lapisan yang berbentuk semi liquid (lebih pasta) dan bertujuan untuk menutup pori-pori pada media.
Selain membantu menghemat penggunaan cat, gesso juga bisa melapisi bagian atas kayu menjadi putih, sehingga warna cat yang akan digunakan lebih nampak cerah, dan sesuai dengan warna aslinya .
Ibarat kalau kita memakai bedak, gesso ini semacam foundationnya. Namun dalam pembuatan decoupage, Gesso tidak selalu digunakan atau hanya bersifat opsional jika dibutuhkan saja.
- Lem putih
Lem khusus untuk decoupage adalah lem impor. Namun di Indonesia, crafter banyak yang menggunakan lem putih ( lem craft ). Harga lem khusus decoupage bisa mencapai 125 ribuan, sedangkan untuk lem putih biasanya berkisar antara 15.000-25.000 per botolnya. Hmm, jauh juga selisihnya ya.. Pilihannya kembali kepada kita, tergantung bagaimana kualitas yang ingin dihasilkan.
- Vernish
Jenis vernish decoupage berbeda dengan vernish untuk furniture. Vernish furniture biasanya berwarna agak coklat atau kekuningan. Sedangkan vernish decoupage menghasilkan lapisan yang transparan. Ada dua jenis vernish decoupage yaitu jenis doff dan glossy.
Baca Juga : Pengalaman Mengadakan Workshop Decoupage Pertama Kali
Selain bahan wajib diatas, kita juga perlu menyiapkan alat tambahan berikut ini:
Sejarah Decoupage
Konon, decoupage memiliki sejarah yang panjang. Sejumlah tokoh ternama seperti Marie Antoinette, Madame de Pompadour, Lord Byron, Beau Brummel hingga Picasso pernah mempraktikan seni kerajinan ini.
Dilansir Decoupage.org, pada abad ke 12 para petani Cina menggunting kertas warna-warni dan menempelkannya untuk menghias jendela, lentera, kotak hadiah dan benda lainnya.
Namun, sumber lain juga menyebutkan seni gaya decoupage berasal dari Siberia Timur, di mana banyak makam di sana dihias dengan seni gaya decoupage.
Selain itu para pengrajin Jerman dan Polandia juga telah menggunakan seni potongan kertas ini untuk melakukan dekorasi selama beberapa abad. Para wanita dan anak-anak di Polandia, mengembangkan keterampilan melipat kertas berwarna dan memotongnya menjadi bentuk geografis, burung, hewan hingga bunga-bungaan sebelum menempelnya pada media tertentu.
Pada akhir abad 17, di Timur Jauh, sebagian besar furniturnya dihias dengan seni decoupage. Banyaknya permintaan akan benda pernis oriental di Eropa membuat kabinet Venetian menghasilkan karya palsu dengan teknik decoupage ini untuk memenuhi permintaan.
Berkembangnya decoupage di Eropa juga tak terlepas dari tren kelas menengah atas yang gemar meminta para pelukis ternama melukis furnitur hingga dinding dan langit-langit mereka. Bagi mereka yang tak mampu membayar karya para pelukis master akhirnya menggunakan teknik decoupage ini sebagai alternatif. Mereka memotong gambar seniman dan menempelkannya kembali menyerupai lukisan asli. Selama Abad ke-18 hingga 19, seni ini berkembang di Eropa.
Di Inggris pada Abad ke 19 era Victoria, teknik pemotongan dan pewarnaan rumit ini menjadi lebih sentimental. Ini bertepatan dengan pengenalan kartu Valentine, dekorasi timbul pada kertas, dan menghiasi permukaan, layar, lampu, kotak linen dan lainnya.
Berkembangnya decoupage di Eropa juga tak terlepas dari tren kelas menengah atas yang gemar meminta para pelukis ternama melukis furnitur hingga dinding dan langit-langit mereka. Bagi mereka yang tak mampu membayar karya para pelukis master akhirnya menggunakan teknik decoupage ini sebagai alternatif. Mereka memotong gambar seniman dan menempelkannya kembali menyerupai lukisan asli. Selama Abad ke-18 hingga 19, seni ini berkembang di Eropa.
Di Inggris pada Abad ke 19 era Victoria, teknik pemotongan dan pewarnaan rumit ini menjadi lebih sentimental. Ini bertepatan dengan pengenalan kartu Valentine, dekorasi timbul pada kertas, dan menghiasi permukaan, layar, lampu, kotak linen dan lainnya.
Nah, di Indonesia sendiri seni decoupage juga berkembang pesat dan digemari banyak kalangan.
Bahan Utama Kerajinan Decoupage
Alat & bahan membuat decoupage (pic source : RB Craft DIY Sujo) |
Umtuk membuat kerajinan decoupage, yang kita wajib mempunyai bahan-bahan sebagai berikut :
- Media
Ada banyak media yang bisa digunakan untuk membuat kerajinan decoupage. Bisa dari kayu, kaca, kaleng, produk anyaman pandan atau berbagai produk hasil olahan papan MDF.
Media decoupage dari kayu (pic source: tokopedia) |
Media decoupage dari papan MDF (pic source : tokopedia) |
Media decoupage dari anyaman pandan (pic source : tokopedia) |
- Servietten / Napkin / Tisu Decoupage
Di pasaran, ada dua jenis tisu decoupage yang beredar. Yaitu tisu made in China yang biasanya dijual dengan harga yang lebih murah antara kisaran 7000 per lembar. Dan tisu made in Europe, yang harga pasarannya lebih mahal, biasanya berkisar antara 10.000 - 12.000 per lembar
Tisu decoupage ini berukuran 30 x 30 cm, memiliki 4 sisi dengan gambar yang sama/simetris.
Sejauh yang saya amati, perbedaan tisu China dengan tisu Eropa juga terletak pada teksturnya. Tisu made in China biasanya rangkap 2 cenderung bertekstur lebih kasar dan tebal. Tisu made in Eropa memiliki rangkap 3, tekstur lebih lembut. Dari segi warna tisu made in China lebih cerah namun warnanya kurang soft, tisu made in Eropa memiliki warna yang lebih lembut.
Tisu decoupage made in China (pic source : Tokopedia) |
Tisu decoupage made in Europe (pic source : Tokopedia) |
- Cat acrylic
Cat acrylic untuk decoupage tidak terbatas pada merk tertentu. Kita bisa menggunakan cat acrylic apa saja. Jika menginginkan kualitas warna dan hasil yang bagus, tidak ada salahnya menggunakan cat acrylic yang mahal. Di banyak toko bahan craft, cat acrylic untuk decoupage biasanya dijual dalam kemasan berisi 100 ml dengan berbagai pilihan warna.
Cat decoupage (pic source : Tokopedia) |
- Gesso
Gesso adalah lapisan yang berbentuk semi liquid (lebih pasta) dan bertujuan untuk menutup pori-pori pada media.
Gesso dalam kemasan besar. Untuk kebutuhan craft biasanya dijual dalam kemasan kecil (pic source : google.com/tokoanekawarna) |
Selain membantu menghemat penggunaan cat, gesso juga bisa melapisi bagian atas kayu menjadi putih, sehingga warna cat yang akan digunakan lebih nampak cerah, dan sesuai dengan warna aslinya .
Ibarat kalau kita memakai bedak, gesso ini semacam foundationnya. Namun dalam pembuatan decoupage, Gesso tidak selalu digunakan atau hanya bersifat opsional jika dibutuhkan saja.
- Lem putih
Lem khusus untuk decoupage adalah lem impor. Namun di Indonesia, crafter banyak yang menggunakan lem putih ( lem craft ). Harga lem khusus decoupage bisa mencapai 125 ribuan, sedangkan untuk lem putih biasanya berkisar antara 15.000-25.000 per botolnya. Hmm, jauh juga selisihnya ya.. Pilihannya kembali kepada kita, tergantung bagaimana kualitas yang ingin dihasilkan.
Lem khusus decoupage (pic source : Tokopedia) |
- Vernish
Jenis vernish decoupage berbeda dengan vernish untuk furniture. Vernish furniture biasanya berwarna agak coklat atau kekuningan. Sedangkan vernish decoupage menghasilkan lapisan yang transparan. Ada dua jenis vernish decoupage yaitu jenis doff dan glossy.
Baca Juga : Pengalaman Mengadakan Workshop Decoupage Pertama Kali
Selain bahan wajib diatas, kita juga perlu menyiapkan alat tambahan berikut ini:
1. Kuas ukuran kecil, untuk menyapukan lem, cat dan vernish.
2. Spon, digunakan untuk membantu menekan objek saat ditempel. Spon juga bisa berfungsi sebagai pengganti kuas. Jika ingin mendapatkan tekstur warna cat yang cantik, kita bisa menggunakan sea sponge. Tetapi jika sekedar untuk alat bantu meratakan cat atau menekan objeknke media, kita bisa memakai spon cuci piring, tapi yang baru yaa.. Pastikan kondisi spon kering dan bersih.
3. Alat Pengering, bisa memakai hairdryer. Pengering digunakan untuk mempercepat proses pengeringan. Namun dikeringkan secara alami dibawah sinar matahari akan lebih baik.
4. Amplas, digunakan jika menggunakan media kayu dengan kondisi permukaan yang kurang halus
5. Beberapa cup atau wadah air. Untuk membersihkan kuas agar bekas cat, lem atau vernish tidak mengering.
6. Tali rami/goni, pita atau renda. Digunakan untuk menghias hasil akhirnya nanti.
7. Jangan lupa, siapkan alas agar lantai tidak belepotan cat. Bisa kardus atau koran bekas.
Berikut beberapa contoh karya decoupage sederhana yang pernah saya buat :
Bagi yang tertarik mencoba, silakan mengikuti tutorial membuat decoupage di postingan saya sebelumnya. Linknya bisa di klik di sini
Semoga bermanfaat ^^
2. Spon, digunakan untuk membantu menekan objek saat ditempel. Spon juga bisa berfungsi sebagai pengganti kuas. Jika ingin mendapatkan tekstur warna cat yang cantik, kita bisa menggunakan sea sponge. Tetapi jika sekedar untuk alat bantu meratakan cat atau menekan objeknke media, kita bisa memakai spon cuci piring, tapi yang baru yaa.. Pastikan kondisi spon kering dan bersih.
3. Alat Pengering, bisa memakai hairdryer. Pengering digunakan untuk mempercepat proses pengeringan. Namun dikeringkan secara alami dibawah sinar matahari akan lebih baik.
4. Amplas, digunakan jika menggunakan media kayu dengan kondisi permukaan yang kurang halus
5. Beberapa cup atau wadah air. Untuk membersihkan kuas agar bekas cat, lem atau vernish tidak mengering.
6. Tali rami/goni, pita atau renda. Digunakan untuk menghias hasil akhirnya nanti.
7. Jangan lupa, siapkan alas agar lantai tidak belepotan cat. Bisa kardus atau koran bekas.
Berikut beberapa contoh karya decoupage sederhana yang pernah saya buat :
Decoupage dengan media telenan kayu (foto dokpri) |
Decoupage dengan media botol (foto dokpri) |
Decoupage dengan media botol (foto dokpri) |
Decoupage dengan media anyaman pandan (foto dokpri) |
Semoga bermanfaat ^^
34 Komentar
keren mbak, tetanggaku suka bikin karya decoupage gini juga..aku pengen, tapi belum memulainya padahal senang ama ngulik-ngulik begini
BalasHapusKalau sudah bikin biasanya keterusan mbak, hehe
HapusAku sudah buat decopage waktu penasaran tapi sekarang malah cat nya sudah tidak berbentuk karena tidak dipakai jadi pengin buat lagi euy.
BalasHapusKelamaan nganggur jd kering ya catnya, mungkin tutupnya kurang pas
HapusSetiap membaca artikel mba Novri,selalu terinspirasi. Aku seorang guru SD, lewat artikel2 spt ini bisa untuk referensi..terimakasih yaa mbak��
BalasHapusAlhamdulillah, semoga bermanfaat mb Laila
HapusAku pernah diajarin tetanggaku untuk bikin seni decoupage ini. Susah susah gampang ya mbak hahaha kudu telaten
BalasHapusTekniknya mudah, yg susah memang telatennya... Hehe
HapusSaya sudah pernah lihat terutama yg talenan. Tapi baru kali ini membaca ulasan proses kreatifnya. Wah ternyata ada produk lain. Saya juga baru tau namanya itu decourage. Terima kasih artikelnya mbak, memotivasi
BalasHapusSama-sama mbak.. alhamdulillah senang jika bermanfaat
Hapus*decoupage maksudnya. Jauh juga typonya. Hehe
BalasHapusHehehe... Bisa dipahami koq maksudnya
HapusWah saya malah baru tahu tentang kerajinan Decoupage ini. Hasil kerajinannya cantik-cantik ya Mbak, gak kalah dengan kerajinan tangan lainnha. Jadi pengen coba juga deh.
BalasHapusYuk dicoba mba
HapusJadi pingin cobain ini deh
BalasHapusTapi gatau kapan bisa memulai. Hahaha
Nah... Itu dia yg susah.. Hehehe
HapusSaya baru tahu kesenian ini, Mbak.. Talenan sy bisa cantik dong kalau digituin.. Bisa dipasang di dinding.. Inspiratif sekali
BalasHapusIya mba, telenan buluk bs jadi cantik.. Kalau yang baru bs lebih cantik lagi
HapusKeren banget Mbak.....daku suka banget barang-barang yang di decoupage...baru tahu sejarahnya, terima kasih Mbak.
BalasHapusSama-sama mba Laily...
HapusSeru dan menarik nih belajar decaupage. Kudu telaten dan sabar. Aq juga pernah ikutan bljr ini. Thx y ulasan artikelnya mba.
BalasHapusSama-sama mba, moga manfaat
HapusKatanya gampang nih bikin kerajinan kayak gini. Baca step-step nya dari mb novri kayaknya juga gampang.. tapi sejujurnya ku belom pernah coba... :D
BalasHapusYuk dicoba... Beneran Gampang koq
HapusLucu banget ini mbaa, pengen cobain. Lihat step by stepnya sih kayaknya mudah, bisa dicoba. Tapi gak tahu pas praktiknya hehe.
BalasHapusHehee.. Beneran mudah koq.. Yuk dicoba mba
HapusKapan kapan ku mau bikin ini biar rumahmu nanti ala ala vintage classic gitu serrruuu.. Cuma ya itu, nunggu punya rumah dulu hahaha
BalasHapusMoga disegerakan rumahnya ya mba meykk...aamiin...
Hapussaya tertarik dengan Seni Kerajinan Decoupage, dari yang saya perhatikan hasil karya ini sangat menarik. Peluang duit bangetz...tinggal gimana kita mengkreasikannya dan menjualnya. :) betul begitu..?
BalasHapusIya betul banget kang...
HapusKreasi itu penting. Gimana caranya agar produk kita punya ciri khas dan beda dg yang lain
Ini kalau dijual, lumayan juga ya mbak xixixi. Cuman butuh kesabaran itu tadi.
BalasHapusBismillaahirrahmaanirraahiim.. Mba,bagaimana cara menambahkan tulisan2 pada decoupage kita?trimakasih sebelumnya...
BalasHapusHalo mb Venty, terima kasih sudah mampir ke blog saya. Untuk tulisan / lettering ny saya print sendiri mbak. Yg di artikel itu saya bikin pakai aplikasi Piccolage dari android mb. Karena lebih banyak pilihan fontnya. Print di kertas HVS bisa, tp agak tebal. Kalau ada kertas continues form (seperti kertas struk) itu lebih bagus hasilnya karena kertasnya lebih tipis
HapusKeren ulasannya mbak.
BalasHapusBisa memulai bisnis custom jika sdh berhasih, nih. 😊
Haloo, terima kasih sudah membaca ! Jika kalian mempunyai pertanyaan terkait artikel ini, silakan drop pertanyaan di kolom komentar, bukan melalui media sosial. Jangan gunakan profil 'unknown' ya .. ( maaf banget niih, komentar 'unknown' dan meninggalkan link hidup tidak saya tampilkan )