Pertanyaan ini terjawab ketika saya mengikuti event Parenting Club bertajuk "Perkembangan Otak, Kunci Kehebatan Si Kecil" yang diselenggarakan oleh komunitas Parenting Club dan Clozette ID.
Event ini diadakan di The Consulate, Jalan Darmokali No. 10 Surabaya, dan dihadiri sekitar 27 Mams dari Surabaya dan sekitarnya. Narasumber yang dihadirkan yaitu seorang pakar tumbuh kembang anak Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp A(K) atau yang akrab disapa Dokter Wawan, dan Mam Lily dari Wyeth.
Dokter Wawan |
Kiri: Yuma Soerianto Kanan: Joey Alexander ( sumber foto : instagram) |
Yuma Soerianto, pada usia 10 tahun menjadi peserta termuda di WWDC ( Worldwide Developers Conference ) 2017 di Amerika Serikat. Yuma juga berhasil meraih beasiswa WWDC sejak tahun 2017, 2018 sampai dengan 2019. Saat ini, Yuma berusia 12 tahun dan sudah berhasil mengembangkan 9 aplikasi berbasis iOS.
Joey Alexander, 15 tahun, keahlian bermusiknya sudah diakui dunia yang dibuktikan dengan berhasil menjadi nominasi pada ajang bergengsi Grammy Award kategori Best Jazz Instrumental Album.
Dua-duanya prestasi yang nggak maen-maen, gaess... Tingkat dunia lho!
Seketika pertanyaan yang ada di benak saya adalah, waktu kecil dikasih nutrisi apa ya sama orangtuanya, kok bisa jenius gitu..?
Nah, kalau tadi katanya kehebatan si kecil diduga sebab faktor keturunan, sekarang faktor makanan atau asupan nutrisi. Jadi sebenarnya, bagaimana sih fakta dibalik kehebatan si kecil ? Penjelasannya secara gamblang disampaikan Dokter Wawan dalam acara berdurasi sekitar 60 menit tersebut dan coba akan saya rangkum dalam artikel ini.
(Warning : siapkan cemilan dan kopi, trus cari posisi duduk yang enak yaa.. ( rebahan juga boleh) karena artikel ini cukup panjang hehehe..)
Menurut yang disampaikan Dokter Wawan, kehebatan anak bisa dipengaruhi oleh faktor nature dan nurture. Faktor nature yaitu faktor genetika yang diturunkan dari orang tuanya. Bagaimana jika faktor genetiknya berpotensi membawa hal yang negatif ? Faktor genetik merupakan sebuah potensi alami dan jika faktor genetik ini berpotensi membawa hal yang negatif, faktor nurture yaitu nutrisi dan stimulasi dapat diupayakan untuk mendukung perkembangan anak menjadi lebih baik.
Dokter Wawan menyebutkan contoh, bangsa Jepang, dalam perkembangannya, bangsa Jepang sekarang tidak lagi identik dengan tubuh pendek. Ini terjadi karena pola pengasuhan dan asupan nutrisi yang diberikan. Hal itu membuktikan bahwa faktor nurture turut berperan penting dalam perkembangan anak
Nurture The Exceptional
Sstt, siapa diantara Mams semua yang suka menyusui atau menggendong si kecil sambil mainan handphone ?
Ups!!!!
Saya cukup terkejut dengan penjelasan Dokter Wawan mengenai korelasi penggunaan handphone di dekat anak usia dibawah 2 tahun. Di masa-masa menyusui dulu saya cukup sering menyusui sambil pegang handphone. Entah menjawab WhatApp, atau hanya scrolling medsos yang sebenarnya unfaedah. Aktivitas ini, sebaiknya dihindari. Komunikasi antar sel otak berjalan melalui transmisi sinyal kelistrikan dan kimiawi ( zat neuro transmiter ). Sedangkan pada usia 0-18 bulan, struktur kelistrikan otak anak masih sangat rawan. Gelombang listrik yang berasal dari handphone dapat mengganggu komunikasi antar sel otak.
Nah, jadi jika ada anak yang dalam tumbuh kembangnya terganggu, secara kasat mata terlihat kurang dapat merespon jika diajak berkomunikasi, kurang lebih seperti itulah yang terjadi. Jadi bukan hanya karena akses visual ke handphone ( terlalu sering menonton film dari hp) tetapi juga faktor gangguan sinyal kelistrikan itu tadi.
Analogi yang dicontohkan, jika kita meletakkan handphone di dekat televisi, ketika handphone menangkap sinyal, akan terjadi getaran pada layar dan gangguan suara pada televisi. Makanya sering kita dengar larangan meletakkan handphone di dekat televisi. Kurang lebih begitulah yang terjadi pada otak anak jika berdekatan dengan handphone.
(Nah, tv aja nggak boleh deket-deket hape, gimana dengan otak anak ??????)
Pada usia 0-2 tahun, otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dari ukuran yang hanya 25% otak orang dewasa, selama usia 2 tahun itu akan berkembang hingga mencapai 85% ukuran otak orang dewasa. Karena itulah, usia 0-2 tahun disebut golden age period. Di masa emas pertumbuhan itulah pentingnya diberikan asupan nutrisi dan stimulasi untuk mendukung kehebatan dalam tumbuh kembangnya.
Kehebatan anak merupakan salah satu cerminan dari struktur dan aktivitas otaknya. Bagian yang paling banyak terlibat dalam pembentukan kehebatan anak adalah lapisan korteks. Lapisan korteks ini akan berkembang terus secara bertahap dan mencapai puncaknya saat remaja.
Bedanya, pada anak berkemampuan "biasa" lapisan korteks ini menebal pada saat usia kanak-kanak dan menyusut atau berkurang ketika mencapai usia remaja. Sedangkan pada anak yang berkemampuan "hebat" pada saat usia kanak-kanak lapisan ini relatif tipis, dan menebal saat remaja.
Artinya, otak anak hebat akan semakin canggih dengan bertambahnya usia dan mencapai puncak potensinya pada masa remaja.
Proses perkembangan otak |
Well, mudah-mudahan sampai disini jelas ya bagaimana faktor nurture dan nature dapat berpengaruh dalam perkembangan otak anak...
(Sudah selesai ? Beluum, masih banyak..)
Proses selanjutnya adalah tahap ketika anak belajar. Apa yang terjadi dalam otaknya ?
Anak adalah peniru ulung. Apa yang dia lihat, dengar dan rasakan ditangkap otak sebagai stimulasi. Otak anak akan bekerja atas dasar memproses informasi melalui mekanisme komunikasi antar sel otak.
Sebelum anak memperoleh stimulasi, luas sirkuit yang tersedia hanya terbatas pada luas yang didapatkannya secara genetika. Dengan kondisi sirkuit yang mudah berubah. Setelah anak belajar, dalam hal mendapatkan stimulasi, luas sirkuit otak akan semakin besar. Sirkuit otak untuk kemampuan dasar akan terbentuk dahulu, sedangkan sirkuit otak untuk kemampuan lanjutan akan terbentuk kemudian. Sirkuit yang terbentukpun akan semakin luas dan bersifat permanen.
Setelah memahami proses pembentukan otak dan apa yang terjadi dalam otak anak ketika belajar, next question adalah.. Bagaimana cara mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak anak ?
Ya, jawabannya adalah NUTRISI dan STIMULASI.
Asupan nutrisi bertujuan untuk membentuk dan mematangkan sel-sel otak, sedangkan stimulasi bertujuan membentuk dan memperkaya jaringan koneksi antar sel otak. Duet
Daftar nutrisi yang bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak anak, sebagai berikut :
✔ Protein - Energi : pembentukan koneksi antar sel otak. Juga produksi untuk berbagai faktor untuk pertumbuhan otak.
✔ Zat Besi : membantu pembentukan dan fungsi kerja sel otak. Pembentukan selubung yang mempercepat aliran persarafan.
✔ Zinc / Seng : produksi molekul kimiawi yang mempercepat aliran persarafan.
✔ Tembaga : membantu pembentukan dan fungsi kerja sel otak.
✔ Asam Linoleat, Asam Linolenat, Kolin dan DHA : berfungsi membantu pembentukan koneksi antar sel
✔ Sphingomyelin dan Fosfolipid : berfungsi membantu pembentukan selubung yang mempercepat aliran persarafan.
✔ Kalsium : berfungsi membantu produksi molelul kimiawi yang mempercepat aliran persarafan
✔ Vitamin D : membantu perkembangan area otak khusus untuk menyimpan memori dan proses belajar.
Sampai disini makin klir atau lieur Mams ? Semoga klir ya..
Setelah kita memahami bagaimana mengoptimalkan perkembangan otak, selanjutnya kita belajar melakukan penilaian kehebatan anak. Bagaimana caranya ? Apakah dengan berdasar perbandingan dengan anak sebayanya ?
Big NO !
Jangan bandingkan kemampuan anak kita (bahkan anak orang lain) dengan anak lainnya, meskipun itu sebaya.
Misal,
"Eh, anaknya bu X, 11 bulan sudah bisa jalan loh, si adek udah mau 18 bulan masih ngesot aja..."
Ingat Mams, dibandingin itu sakiiiit... Bayangin aja kalau suami bilang,
"Kayak bu X dong Maa... Pinter masak, pinter dandan..."
Aduduuu... Bisa-bisa perang dunia meletus lagi.
Jadi harus dibandingkan atas dasar apa ? Bandingkan dengan kemampuan si anak sendiri berdasarkan penilaian yang reguler dan rutin. Serta gunakan parameter perkembangan otak anak sesuai tahapan usia bukan menggunakan parameter keinginan orangtua.
Just info, sebagai tools untuk membantu mengembangkan kehebatan si kecil, laman Parenting Club ID menyediakan fitur menarik - menarik yang dapat diakses oleh Mams semua. Hal ini disampaikan Mam Lily dari Wyeth Nutrition.
Mam Lily dari Wyeth Nutrition |
Fitur tersebut antara lain:
✔ Kalkulator Akal Fisik Sosial
Kalkulator Akal Fisik Sosial adalah tool yang dikreasi dan diverifikasi oleh Dokter Wawan.
Kalkulator ini dapat membantu orangtua menilai tingkat sinergi Akal Fisik dan Sosial si Kecil usia 6 bulan sampai 7 tahun. Pada fitur ini Mam dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan jenjang umur si Kecil dan menemukan hasil serta rekomendasi yang tepat untuk mengembangkan sinergi Akal Fisik Sosial si Kecil.
✔ Smart Strength Finder
Smart Strength Finder adalah tool yang dirancang oleh Thomas Armstrong, Ph. D yang dapat membantu orangtua mengenali kehebatan si Kecil. Mam dapat menjawab pertanyaan seputar perilaku si Kecil pada fitur tersebut dan melakukan tesnya secara berkala.
Selain itu laman Parenting Club ID juga menyajikan beragam informasi penting dan menarik seputar fakta dibalik kehebagan si kecil, informasi nutrisi lengkap dan metode stimulasi yang bisa dicontek dalam membersamai tumbuhkembang si kecil. Preview laman Parenting Club ID dapat dilihat pada video berikut ini :
Pada sesi tanya jawab, menanggapi pertanyaan dari para Mams yang sangat antusias, Dokter Wawan memberikan clue mengenai pola perilaku anak sejak usia 1 tahun sampai dewasa.
Usia 0 - 1 tahun : I'm what I given
Usia 1 - 3 tahun : I'm what I will
Usia 3 - 6 tahun : I'm what I can imagine
Usia 6 - 12 tahun : I'm what I can learn
Usia 12 - 18 tahun : I'm what I am
Hmm, clue yang singkat namun penting banget untuk pegangan kita menghadapi si kecil.
Last but not least, Dokter Wawan memberikan quote yang sangat bagus, bahwa anak yang hebat muncul dari ibu yang hebat. Dokter Wawan juga mengingatkan para Mams agar selalu melengkapi si kecil dengan nilai-nilai spiritual agar kehebatan si kecil senantiasa dilakukan untuk kebaikan
"Kehebatan anak tidak hanya diarahkan tetapi harus dilengkapi dengan nilai spiritual agar digunakan untuk hal-hal yang baik," Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp. A(K)
Bersyukur banget saya bisa mengikuti event bergizi seperti ini. Mudah-mudahan Parenting Club mau mengundang saya lagi di event berikutnya.
Berfoto bersama Dokter Wawan dan Mam Lily di akhir acara |
Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat ya..
Salam,
41 Komentar
Bagus informasinya, mbak
BalasHapusAsiiik, makasih uda mampir.. Kapan update papabear
HapusBlogspot dotcom nya ? Hehehe
Bagus banget mba novi, semoga aku bisa belajar dari blog mba 😊
BalasHapusTerima kasiiiih.. Kita belajar sama-sama yaa.. Blog ku juga belum maksimal mba.. Masih perlu banyak perbaikan
HapusMba Novryyy, aku kayaknya kudu taubat deh, dlu pas anakku bayi, suka sambil skroling grup WA pas nyusuin. Huhu. Karena lamaaa banget rasanya, jadi biar gak bosen gt.
BalasHapusArtikelnya sangat jleb jleb banget mba, trutama gah usah bandingin ank satu dengan lainnya.
Bangeeet mb.. Akupun terkejoed! Itu udah kejadian di aku. Anakku yg nomor dua respon belajarnya gak selancar kakaknya, yg notabene lahir sebelum era smartphone..
HapusKalau dipahami dg penjelasan dpkter wawan gitu, bs jadi sinyal kelistrikan di otaknya terganggu karena dl waktu kecil aku sering pakai hp dekat dia.. Hueheuu.. Mudah2an masih bs direcovery dg stimulasi.. InsyaAllah aku percaya semua anak hebat... Si adek punya kehebatan lain walau tdk di akademis..
Materi kemarin memang bergizi banget ya buat kita
Wah ini info yang bagus banget buat para orangtua (dan calon), aku sebagai calon kayaknya bakal nyerap info sebanyak-banyaknya biar nanti anakku bisa menjadi anak yang membanggakan dan tentunya sesuai dengan yang dia inginkan
BalasHapusSiip.. Nabung pengetahuan dulu, mudahan ngga lupa waktu prakteknya nanti.. Hehhehee
HapusMantap infonya mba 😊
BalasHapusNgaruh sampe gitu ya gadget ke perkembangan anak.. Harus lebih hati² nih.
Iya mba Alia, akupun agak2 terkejoed gitu... Ternyata gak main2 efek gangguan gadget ke otak anak ya..
HapusTernyata saya dah komen to disini,, pantesan dari awal baca kayak pernah saya baca,, hehe
HapusSalam kenal yaa mbak..
BalasHapusHai haii salken juga mba Dev... Sampai ketemu lagi di event lainnya
HapusEventnya keren yaa mba.. btw salam kenal mba Nov..
BalasHapusBangeeet.. Mudah2an kita diundang lagi di event Parenting Club ID berikutnya yaa, aamiin...
HapusEsssip ...bagus infonya,jadi nambah ilmu,kudu sekuat tenaga memghindarkan hp dari anak2 diganti dg aktivitas lain,haturnuhun mom
BalasHapusJadi pengen ikutan event parenting ��
Sami2 mom...
HapusButuh effort memang utk menghindarkan anak-anak dari hp. Bunda nya juga harus kreatif.
Makasih banyak mbak Nov untuk ilmu baru nya, alhamdulillah sangat bermanfaat😁
BalasHapusAlhamdulillah kalau bermanfaat yaa.. Insyaallah dishare lagi kalau ada info2 parenting lainnya
Hapusnutrisi dan stimulasi, duuuh... kok saya malah waswas, apakah anak saya mencukupi atau nggak nutrisinya
BalasHapusSelama tumbuh kembang anak berjalan normal, insyaAllah cukup mbak..
Hapusmakasih tulisannya bermanfaat mba
BalasHapusSama-sama, makasih sudah mampir ya mbak
HapusInformasi mengenai pengaruh hp dengan daya kelistrikannya bikin aku merasa bersala sama anak nih Mbak. Ternyata banyak hal yang harus diketahui mengenai perkembangan anak di era digital ini. Terima kasih infonya dan ditunggu hasil event selanjutnya.
BalasHapusTantangan zaman now beda dengan zaman doeloe, banyak plus minus nya juga sih ya
HapusInformasinya bermanfaat sekali mbak. Sy baru tahu tentang alasan kenapa kita sebaiknya menghindari terlalu sering pakai hp dekat anak balita.. Hiks. Semoga semua orang bisa mengerti tentang ini..
BalasHapusSayapun terkejoed mbak.. Dan udah kejadian di anak saya yg kedua. Respon daya tangkap belajarnya agak lemah dibanding kakaknya. Wallahu a'lam .. Mudahan masih bisa di back up dari potensi lainnya.. Aamiin
HapusNah.. Nah.. Ini gak boleh pegang HP waktu busuiii. Astagfirullah, kayaknya banyak moms nih yg masih begini, termasuk aku dulu. Aku sebarin infonya ya biar banyak yg tahu juga.. 🙏
BalasHapusIya mba.. akupn begitu dulu :(
HapusMoga banyak yg makin paham ya.. Makasih udah bantu share
Setuju dengan Nutrisi dan Simulasi, nggak apa2 ibunya makan nasi pake garam yang penting gizi anaknya lengkap semua :)
BalasHapusHahaa, menu favorit jamam dulu, KKN kecap kerupuk nasi (anget) top banget daah...
HapusMantap nih artikelnya, lengkap banget.
BalasHapusBtw, kita kan gaboleh bandingin anak dengan anak lain seusianya kan. Tapi kan kita butuh pakem khusus kapan sih kita harus segera konsultasi ke ahli dan nggak. Ini gimana dong mbak kalau begini ini?
Ukurannya bisa gunakan parameter standar tumbuh kembang anak mbak.. Setahu saya ada patokan resmi dari IDAI. Saya pernah download di web nya Rumah Inspirasi.
HapusTrus di web parenting club ID juga ada fitur kalkulator akal dan fisik sehat, tool yang dikreasikan oleh Dokter Wawan untuk memantau tumbuh kembang anak
Clue dari Dokter Wawan tentang pola perilaku anak saya catat juga nih, saya jadikan pegangan. Thanks ya, Mbak
BalasHapusWaduh kebiasaan main hp sambil menyusui ternyata bisa membawa pengaruh yang tidak baik ya untuk si kecil. Jadi reminder nih buat saya. Btw ini acaranya keren sekali, materinya juga daging banget. Thanks sharingnya Mbak.
BalasHapusJangan biasakan anak menggunakan gadget, ortu harus tega anak gk.main gadget
BalasHapusTernyata menggunakan Hp, ketika sedang memberikan ASI bayi bisa merusak sistem kelistrikan otak bayi ya, jadi ibunya harus aware nih
BalasHapusDari faktor genetik orang tua juga berpengaruh ya mba, namun harus diimbangi juga dengan asupan nutrisinya untuk perkembangan otak anak.
BalasHapusHiks, kadang masih membandingkan dengan anak lainnya saya..huhuhu Padahal sebaiknya membandingkan dengan kemampuan si anak sendiri berdasarkan penilaian yang reguler dan rutin. Makasih sharingnya Mbak. Bermanfaat!
BalasHapusAaaa... tyda boleh main2 handphone saat menjaga anak... pe-er banget nih bund... Semoga besok kalau saya sudah punya anak nggak demen nemenin anak sambil main2 gadget...
BalasHapusnoted banget bagi aku yang sedang dalam masa penantian untuk dikaruniai momongan, karena persiapan untuk mengebatkan buah hati itu perlu ya
BalasHapusHaloo, terima kasih sudah membaca ! Jika kalian mempunyai pertanyaan terkait artikel ini, silakan drop pertanyaan di kolom komentar, bukan melalui media sosial. Jangan gunakan profil 'unknown' ya .. ( maaf banget niih, komentar 'unknown' dan meninggalkan link hidup tidak saya tampilkan )